![]() |
Diskusi Forum Banyuwangi Sehat di Rogojampi (Dok. Sastrawacana.id) |
Ikhtiar Forum Banyuwangi Sehat (FBS) untuk menyukseskan Swasti Sabha Wistara terus digencarkan. Selama bulan Mei hingga Juni 2025, FBS melakukan kunjungan langsung ke 25 Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS), termasuk di antaranya ke Pendopo Kecamatan Rogojampi pada Selasa, (17/06/25).
Kegiatan ini dihadiri oleh Muspika, Puskesmas, UPTD seperti Satkordikwilcam, para Kepala SMPN, Sekretaris Desa, serta kader PKK dan Pokja Desa Sehat.
"Kami siap mendukung semangat OPD yang dipimpin oleh Kepala Bappeda serta membersamai 217 kepala desa dan lurah agar Kabupaten Banyuwangi tercinta kembali meraih Swasti Sabha Wistara ke Bumi Blambangan. Kita layak mendapatkannya karena berbagai inovasi dan prestasi yang telah dicapai, termasuk menjadi tujuan studi tiru dari berbagai daerah lain," tekad Plt. Camat Rogojampi Edy Basuki, SE.
Ia menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen menjaga pengelolaan IPAL Pasar, mengajak masyarakat mendukung program pengelolaan sampah "Banyuwangi Hijau", serta meningkatkan pelayanan di semua sektor, terutama dalam pemenuhan 9 tatanan FBS.
Camat Edy juga menggagas inovasi bersama Penerbit Lintang Kedaleman untuk menyambut Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) 2025 dengan menerbitkan buku berisi sejarah, adat istiadat, toponimi, serta potensi tematik dari 10 desa di wilayahnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Gitik, drg. A.I. Nurul, menyampaikan bahwa seluruh desa di wilayahnya telah aktif bergerak dan membangun sinergi yang baik.
"Kami melihat perlunya tim khusus yang menangani dokumentasi dan pengarsipan. Dengan begitu, saat monitoring dan evaluasi (monev) dilakukan, tersedia bukti nyata atas gerakan yang telah dilaksanakan oleh semua pihak," ujarnya.
![]() |
Diskusi Forum Banyuwangi Sehat (Dok. Sastrawacana.id) |
Ia juga menyambut baik kehadiran FKKS dalam kegiatan di sekolah atau posyandu sebagai bentuk kolaborasi yang memperkuat implementasi program.
Pernyataan tersebut disambut antusias oleh Ketua FKKS Rogojampi, Drs. Yaseni, M.Pd., yang juga aktif di PMI dan menjadi pelatih senam LTK.
Hal senada diungkapkan Ketua FKKS Kecamatan Kabat, Yayuk Puji Rahayu, dalam rapat koordinasi di Balai Desa Pondoknongko usai menerima bimbingan teknis (bimtek) dari tim FBS: Bung Aguk Wahyu Nuryadi, Dewi Anggorowati, dan Qoriatul Adawiyah.
"Kami bersama para kepala desa akan menggiatkan kaderisasi dan kolaborasi lintas program agar memiliki data dan fakta yang valid. Ini penting sebagai rujukan dalam menyusun program dan sebagai dasar pengambilan kebijakan yang tepat. Kami juga berharap semua pihak memahami bahwa kehadiran FBS dan FKKS ke kecamatan atau desa bukan dalam rangka pemeriksaan, tetapi sebagai upaya pembinaan," jelas aktivis lingkungan yang juga aktif di PKK tersebut.
Harapan serupa datang dari pelaku seni dan adat tradisi, Agus Hermawan, S.Sos., NL.P., yang kini menjabat Kepala Desa Tambong.
Ia mendorong agar seluruh SKPD yang memiliki keterkaitan dengan program kesehatan dan pendidikan duduk bersama menyusun petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) yang dapat dituangkan dalam Peraturan Bupati (Perbup).
"Dengan adanya juklak-juknis yang jelas, tidak terjadi tumpang tindih program di lapangan, dan kader tidak perlu merangkap terlalu banyak tugas. Untuk sarana prasarana dan infrastruktur, penting juga dilakukan koordinasi dengan desa agar benar-benar sesuai kebutuhan dan mendukung terciptanya Desa Sehat yang harmonis dengan kearifan lokal," tegasnya.
![]() |
Diskusi Forum Banyuwangi Sehat di Rogojampi (Dok. Sastrawacana.id) |
Ia juga menyebut pentingnya pembangunan MCK umum dengan sistem pengairan yang baik sebagai upaya mengikis budaya buang air besar di sungai, walaupun masyarakat sudah memiliki toilet pribadi di rumah masing-masing.
Sementara itu, Plt. Camat Kabat, Teddy Radiansyah, S.STP, yang hadir didampingi Kapolsek dan Danramil, berpesan kepada para kepala desa untuk melakukan penyegaran Surat Keputusan (SK) serta membenahi sekretariat Pokja Desa Sehat, menyesuaikan dengan hasil bimtek yang dilakukan di ruang Pokja Desa Sehat Pondoknongko pada hari yang sama.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga predikat Kabat sebagai wilayah 100 persen Open Defecation Free (ODF), yang menjadi salah satu indikator penting dalam penilaian Kabupaten Sehat.
Penulis: Aguk/AM