![]() |
Rakorda LPTQ Jawa Timur (Dok. Sastrawacana.id) |
Dalam rangka menyatukan persepsi, mengevaluasi program kerja, serta memperkuat sinergi dan kolaborasi antar lembaga, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Jawa Timur menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) yang diikuti oleh seluruh perwakilan LPTQ Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 27 Mei 2025 ini bertempat di Aula Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur, Jl. Balongsari Tama, Surabaya.
Rakorda ini menjadi momen strategis bagi LPTQ Jawa Timur untuk mempersiapkan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXII Tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2025 yang dijadwalkan akan digelar dalam waktu dekat.
Kegiatan ini juga menjadi forum komunikasi dan konsolidasi antara LPTQ tingkat provinsi dengan LPTQ kabupaten/kota, serta lintas sektor yang turut berperan dalam pengembangan tilawatil Qur’an di daerah masing-masing.
Dalam sambutannya, Dr. H. Akh. Jazuli, Asisten Administrasi dan Umum Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur sekaligus Ketua II LPTQ Jawa Timur, menyampaikan bahwa Rakorda ini bukan sekadar ajang evaluasi, melainkan juga wahana untuk menyusun peta jalan program kerja ke depan.
Ia menegaskan pentingnya memperluas cakupan program LPTQ agar tidak hanya terfokus pada penyelenggaraan MTQ, tetapi juga menjangkau aspek-aspek keagamaan lain yang bersifat pembinaan, edukatif, dan transformasional.
"Kita perlu merancang program pembinaan yang berkelanjutan, menyentuh masyarakat luas, terutama generasi muda, agar nilai-nilai Al-Qur’an dapat benar-benar membumi dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
![]() |
Rakorda LPTQ Jawa Timur se Jawa Timur (Dok. Sastrawacana.id) |
Rakorda ini juga menjadi ruang untuk menyuarakan berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi oleh LPTQ di tingkat kabupaten/kota.
Mengangkat beberapa isu yang sedang menjadi perbincangan hangat, forum ini diharapkan dapat merumuskan solusi bersama dan memperkuat koordinasi lintas sektor, khususnya dengan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dan Kementerian Agama Kabupaten/Kota, yang turut hadir dalam Rakorda ini.
Selain sebagai ajang perencanaan teknis, Rakorda juga menjadi sarana memperkuat jaringan kerja dan pertukaran informasi antar daerah.
Beberapa daerah berbagi praktik baik (best practices) dalam pembinaan qari’ dan qari’ah, pengembangan rumah tahfidz, serta pemanfaatan teknologi digital untuk pelatihan Al-Qur’an secara daring.
"Dengan adanya forum seperti ini, kami merasa lebih didengar dan termotivasi. Semoga hasil Rakorda ini benar-benar menjadi panduan nyata yang bisa diaplikasikan di daerah kami," ungkap salah satu peserta dari LPTQ Kabupaten Madiun.
Rakorda yang berlangsung selama sehari penuh ini diisi dengan berbagai sesi, mulai dari laporan kegiatan LPTQ Provinsi, presentasi perencanaan MTQ XXXII, hingga diskusi kelompok tematik.
Kehadiran para perwakilan dari kabupaten/kota se-Jawa Timur, baik dari unsur LPTQ, Bagian Kesra, maupun Kemenag, menunjukkan komitmen bersama dalam membangun ekosistem pembinaan Al-Qur’an yang kuat dan berkelanjutan.
LPTQ Jawa Timur berharap, dari Rakorda ini akan lahir langkah-langkah konkret dan sinergis dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan MTQ, serta memperluas dampak positif program-program keagamaan bagi masyarakat.
Dengan semangat gotong royong dan ukhuwah islamiyah, LPTQ Jawa Timur optimis bahwa penyelenggaraan MTQ XXXII mendatang dapat menjadi momentum strategis untuk menumbuhkan kecintaan umat terhadap Al-Qur’an serta mempererat ikatan sosial-keagamaan di seluruh penjuru Jawa Timur.
Penulis: Mujiono S.H (Biro Hukum Sastrawacana.id)