Air Mata Bahagia Mengiringi Akad Nikah Dian & Zacki yang Dipenuhi Doa dan Cinta

Akad Nikah Dian & Zacki

Akad Nikah Dian & Zacki (Dok. Sastrawacana.id)

Sebuah prosesi akad nikah yang sakral dan penuh haru telah dilalui oleh Dian Azizah, S.Ak, wanita kelahiran Atambua-Belu yang merupakan putri pertama dari HM. Shodiqin, S.Pd., MM, dan Hj. Raguan Attubel, S.Pd.I.

Ia menikah dengan M. Iqbal Hamam Zaidi, S.H., yang akrab disapa Zacki, putra kedua dari (Alm.) Zaiman dan Dra. Halimatus Sya’diyah, M.Pd.I.

Akad nikah ini berlangsung di Masjid Al Ma’ruf, Jalan Yos Sudarso, Klatak, Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi.

Menariknya, khotbah nikah langsung disampaikan oleh wali mempelai, HM. Shodiqin yang beralamat di Jalan Riau 43, depan Pondok Pesantren Kyai Saleh Lateng.

“Jarang sekali khutbah nikah langsung disampaikan oleh wali mempelai,” ujar Kepala KUA Banyuwangi, H. Abd. Aziz, M.Pd.I., dan Takmir Masjid Kyai Saleh, Ust. Zainudin Rachman, dalam prosesi akad yang berlangsung pada Kamis (27/02/2025).

Perjalanan Hidup HM. Shodiqin

HM. Shodiqin adalah pengajar lulusan IKIP PGRI (sekarang Universitas PGRI Banyuwangi/Uniba).

Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia dikirim untuk mengajar di daerah perbatasan Timor Timur.

Di sana, ia menikah dengan putri daerah yang lamarannya didampingi oleh pamannya, Budayawan Hasnan Singodimayan, serta kakaknya, Hj. Siti Sulastri.

Dari pernikahan tersebut, lahirlah tiga anak: Dian Azizah, Rafli, dan si bungsu, Salman Ali yang kini tengah menuntut ilmu agama di Mesir setelah sebelumnya mondok di Bangil.

Setelah 20 tahun mengajar di Atambua-Belu, HM. Shodiqin kembali ke tanah kelahirannya dan mengabdi di SMKN 1 Kalipuro.

Dalam perjalanan hidupnya, ia mengalami perceraian dan kemudian menikah lagi dengan sesama alumni SMAN 1 Glagah.

Ibu sambung Dian yang akrab disapa Bu Wulan, turut hadir dalam akad nikah serta menerima besan dalam acara tasyakuran pernikahan.

Pernikahan Dian & Zacki

Pernikahan Dian & Zacki (Dok. Sastrawacana.id)

Rangkaian Prosesi Akad Nikah

Prosesi akad nikah diawali dengan wali yang mengalungkan bunga melati dan memberi minum air zamzam kepada mempelai pria. Sementara itu, mempelai putri berada di lantai dua masjid.

Suasana khidmat semakin terasa dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an, yakni Surat An-Nisa Ayat 1 serta Surat Ar-Rum Ayat 21-22 yang dibacakan oleh santriwati TPQ Al Ma’ruf, Nuria Lailatul Maghfiroh, seorang jawara MTQ FASI BKPRMI.

Saritilawah dibawakan oleh sepupu mempelai putri, Fatimahtuzzahroh binti Chozin Machfud yang pernah menjuarai lomba baca puisi dan kini berkuliah di UIN Jember.

Setelah Kepala KUA Banyuwangi memeriksa berkas dengan seksama diselingi beberapa gurauan, khotbah nikah pun dimulai.

HM. Shodiqin menyampaikan pesan bahwa kebahagiaan dalam rumah tangga tidak harus dimulai dengan kemewahan, tetapi dapat dibangun melalui kebersamaan dan ibadah.

“Kunci kebahagiaan adalah sholat berjamaah, tadarus Al-Qur’an, puasa sunnah, serta selalu bersyukur, sabar, ikhlas, dan berbagi rezeki kepada sesama. Selain itu, muliakanlah orang tuamu, maka Allah SWT akan memuliakanmu,” tuturnya.

Usai khotbah yang penuh makna tersebut, prosesi ijab kabul pun berlangsung. Begitu sah diucapkan, lima orang alim secara bergantian memimpin doa.

Tangis haru pecah saat prosesi sungkeman berlangsung, menambah suasana penuh kebahagiaan sekaligus keharuan.

Resepsi dan Doa Restu Keluarga

Acara resepsi digelar di Cafe Saestwo, Perum Griya Giri Mulya dengan hiburan elekton dari Bagus serta penampilan penyanyi Neno dan Tasya.

Acara diawali dengan sambutan dari perwakilan keluarga mempelai pria, Ust. Sholikun Huda dari Jombang yang kemudian dibalas oleh perwakilan keluarga mempelai putri, Ust. Syauqi, pengasuh Pesantren Sirojul Hasan di Rejosari, Glagah.

“Dungo kanggo manten anyar, mugo penganten lawas tuwek ugo tambah umur, akeh syukure, lan tambah cedek nong Pengeran Siji! Yang musyafir, perjalanannya berkah dan selamat sampai rumah! Sepurane, terimo keluarga soal gupuh, lungguh, lan suguh!” ujar Ust. Syauqi, seraya mengingatkan nilai-nilai syukur dalam pernikahan.

Acara yang dipandu oleh Bung Aguk Darsono dan Mak Lilik ini dihadiri oleh keluarga dekat, sejawat guru, rekan dari BCA, LSR-Tongkat Sandhi, serta Pergunu.

Hadir pula teman-teman SMA orang tua mempelai putri, seperti Bu Yulis, aktivis LSMedia Ahmad Masduki Keboendha, grup Corolla Classic, tim gowes Srimulat, serta RKBK Hakim Said yang juga sesama pecinta alam Mapela Uniba. Ketum BKPRMI Ahmad Sururudin beserta istri turut hadir dan memberikan doa restu.

“Semoga mempelai menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah yang melahirkan generasi Qur’ani gemilang yang sholeh dan sholehah. Aamiin!”

Para tamu menikmati hidangan istimewa dari Widya Catering Tukangkayu yang dikelola oleh Hj. Saidi, sekretaris Panti Asuhan LKSA Khadijah.

Dian & Zacki

Dian & Zacki (Instagram/Dyan Azizah)

Perjalanan Baru Dian dan Zacki

Setelah melangsungkan pernikahan dan berkunjung ke keluarga di seluruh Jawa Timur, Dian dan Zacki akan melanjutkan perjalanan mereka ke Atambua untuk melaksanakan acara ngunduh mantu.

Keluarga besar dari pihak ibu mempelai putri, yang berasal dari marga Attubel, Attamimi, dan Al-Katiri juga menjadi saksi dalam prosesi ijab kabul ini.

Acara ngunduh mantu direncanakan akan berlangsung pada bulan Syawal, bersamaan dengan agenda halal bihalal keluarga besar.

Dengan doa dan restu dari keluarga, sahabat, dan tamu undangan, pernikahan Dian dan Zacki diharapkan menjadi awal perjalanan rumah tangga yang penuh berkah, kebahagiaan, dan ketentraman dalam lindungan Allah SWT.

Penulis: Aguk/Yeti Chotimah

Editor: Maulana Affandi

Previous Post Next Post