Kitab Taqrib dan Kitab Tadzhib merupakan dua karya penting dalam khazanah ilmu fiqih mazhab Syafi’i. Keduanya saling berkaitan dan melengkapi dalam memaparkan hukum-hukum Islam.
Kitab Taqrib, karangan Syekh Abu Syuja’, bagaikan ringkasan hukum fikih yang disusun dengan ringkas dan padat. Kitab ini populer di kalangan santri karena kemudahannya untuk dihafal.
Namun, karena tidak menyertakan dalil-dalilnya, Kitab Taqrib membutuhkan penjelasan lebih lanjut.
Di sinilah Kitab Tadzhib hadir yang ditulis oleh Dr. Musthafa Dib al-Bugha, kitab ini berfungsi sebagai syarah atau penjelasan Kitab Taqrib.
Baca juga: 4 Perbedaan Kitab dan Suhuf dalam Ilmu Fikih, Sudah Tahu Belum?
Kitab Tadzhib melengkapi kekurangan Kitab Taqrib dengan menghadirkan dalil-dalil dari Al-Qur’an, hadits, dan ijtihad ulama mazhab Syafi’i.
Dengan demikian, Kitab Taqrib dan Kitab Tadzhib bagaikan dua sisi mata uang dalam memahami fiqih mazhab Syafi’i.
Kitab Taqrib memberikan gambaran ringkas hukum fikih, sedangkan Kitab Tadzhib memberikan pemahaman yang lebih mendalam dengan menyertakan dalil-dalilnya.
Kedua kitab ini menjadi rujukan penting bagi para penuntut ilmu fikih, khususnya di kalangan pesantren, untuk memahami hukum-hukum Islam dalam mazhab Syafi’i secara komprehensif.
Kitab Taqrib dan Kitab Tadzhib bagaikan harta karun bagi para penuntut ilmu fikih mazhab Syafi’i.
Memahaminya secara mendalam membuka gerbang untuk memahami kompleksitas hukum Islam dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.