Seruan “All Eyes On Rafah” menggema di berbagai platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan lainnya.
Tagar dan gambar dengan pesan ini gencar dibagikan sebagai bentuk kepedulian terhadap tragedi yang terjadi di Rafah, Gaza Selatan.
Apa Arti All Eyes On Rafah?
“All Eyes On Rafah” bukan hanya slogan, tapi seruan kemanusiaan untuk mengalihkan perhatian dunia ke Rafah. Ini adalah misi solidaritas untuk membantu rakyat Palestina yang terdampak tragedi di sana.
Tragedi di Rafah
Seruan ini muncul setelah tragedi serangan udara di Rafah pada 26 Mei 2024. Rafah, yang selama ini menjadi tempat pengungsian bagi warga Palestina, menjadi tidak aman akibat serangan tersebut.
Menurut Al Jazeera, serangan udara ini menewaskan 50 orang, termasuk banyak anak-anak. Kekejaman ini memicu kemarahan netizen di seluruh dunia.
Bentuk Solidaritas Netizen
Netizen dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Eropa, dan Australia, menunjukkan solidaritas mereka melalui unggahan konten dengan tagar “All Eyes On Rafah”.
Tujuannya adalah untuk menarik perhatian dunia terhadap situasi di Gaza, khususnya Rafah.
Seruan ini tidak hanya datang dari individu, tapi juga dari aktivis dan organisasi kemanusiaan di berbagai belahan dunia.
Asal Usul “All Eyes On Rafah”
Menurut Forbes, seruan ini pertama kali dilontarkan oleh Rick Peeperkorn, Direktur Kantor Wilayah Pendudukan Palestina di World Health Organization (WHO) pada Februari 2024.
Ia mengatakan “All Eyes On Rafah” beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan rencana evakuasi ke kota tersebut.
Netanyahu berencana melancarkan serangan untuk menghancurkan kawasan yang disebut sebagai benteng terakhir kelompok militan Hamas.
Seruan “All Eyes On Rafah” bertujuan untuk menarik perhatian dunia terhadap 1,4 juta pengungsi yang berlindung di Rafah dari serangan di Gaza.
Organisasi seperti Save the Children, Oxfam, American for Justice in Palestine Action, Jewish Voice for Peace, dan Palestine Solidarity Campaign kemudian mengulangi seruan tersebut.
Kini, “All Eyes On Rafah” digunakan dalam aksi demo di berbagai kota, termasuk Paris, London, Belanda, New York, dan Los Angeles.
Dampak Gerakan “All Eyes On Rafah”
Lebih dari 195.000 postingan dengan jutaan penayangan telah dibuat dengan tagar #AllEyesOnRafah di TikTok. Topik ini juga menjadi trending di Instagram, dan hampir 100.000 postingan lain telah dibagikan.
Gerakan ini menunjukkan kekuatan media sosial dalam memobilisasi kepedulian dan solidaritas global terhadap isu-isu kemanusiaan.
“All Eyes On Rafah” menjadi pengingat bahwa kita tidak boleh berpaling dari tragedi yang terjadi di berbagai belahan dunia.