Tingkat kegelapan atau kecerahan objek pada citra disebut rona, yaitu salah satu unsur interpretasi citra yang digunakan untuk mengidentifikasi objek pada citra.
Rona dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
- Karakteristik objek, seperti warna, tekstur, dan bentuk objek.
- Karakteristik sensor, seperti jenis sensor, resolusi sensor, dan sudut pengambilan citra.
- Karakteristik lingkungan, seperti cuaca, arah datang sinar matahari, dan waktu pemotretan.
Objek dengan rona yang sama akan memiliki karakteristik yang sama pula. Misalnya, objek dengan rona gelap biasanya memiliki warna gelap, tekstur kasar, dan bentuk yang tidak beraturan.
Rona dapat digunakan untuk mengidentifikasi objek pada citra dengan cara membandingkan rona objek tersebut dengan rona objek lain yang sudah diketahui.
Misalnya, untuk mengidentifikasi objek hutan, kita dapat mencari objek dengan rona hijau yang luas.
Berikut adalah beberapa contoh rona pada citra:
- Rona gelap, biasanya menunjukkan objek dengan warna gelap, tekstur kasar, dan bentuk yang tidak beraturan. Misalnya, hutan, jalan, dan bangunan tua.
- Rona terang, biasanya menunjukkan objek dengan warna terang, tekstur halus, dan bentuk yang teratur. Misalnya, lautan, awan, dan lapangan sepak bola.
- Rona sedang, biasanya menunjukkan objek dengan warna sedang, tekstur sedang, dan bentuk yang sedang. Misalnya, lahan pertanian, pemukiman, dan jalan raya.
Rona merupakan salah satu unsur interpretasi citra yang penting. Dengan memahami rona, kita dapat mengidentifikasi objek pada citra dengan lebih akurat.