Pengertian Konjungsi
Menurut Depdikbud (1991:519) konjungsi adalah partikel yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, sedangkan menurut Chaer (2000:140) konjungsi adalah kata-kata yang digunakan untuk menhubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijabarkan bahwa pada dasarnya (konjungsi) berfungsi menghubungkan kata dengan kata, frase dengan frase, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat.Jenis-Jenis Konjungsi
Chaer (2009: 82) berpendapat bahwa ditinjau dari kedudukan konstituen yang duhubungkan, dibedakan adanya konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua buah konstituen yang kedudukannya sederajat. Konjungsi ini dibedakan pula atas konjungsi yang menghubungkan menyatakan. Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua buah konstituen yang kedudukannya tidak sederajat. Ada konstituen atasan dan ada konstituen bawahan. Konjungsi subordinatif ini dibedakan lagi atas konjungsi yang menyatakan. Aturan penggunaan konjungsi itu adalah sebagai berikut:Baca juga : Pengertian Kalimat Majemuk Beserta Jenis dan Contohnya
1. Ayah dan ibu pergi ke pasar bersama-sama.
2. Ayah memahat kayu dengan menggunakan pisau.
3. Di taman kota sudah lebih hijau serta diberi banyak air mancur.
1. Konjungsi Penjumlahan
Konjungsi penjumlahan adalah kata penghubung atau konjungsi yang berfungsi menyajikan hubugnan penjumlahan yang terdapat dalam sebuah kalimat hingga alinea. Konjungsi penjumlahan dapat disampaikan dengan tiga kata yaitu 'dan', 'dengan', 'serta'.Contoh Konjungsi Penjumlahan
1. Ayah dan ibu pergi ke pasar bersama-sama.
2. Ayah memahat kayu dengan menggunakan pisau.
3. Di taman kota sudah lebih hijau serta diberi banyak air mancur.
2. Konjungsi Pemilihan
Konjungsi pemilihan
adalah konjungsi yang menghubungkan memilih
salah satu konstituen yang dihubungkan. Yang
termasuk konjungsi ini hanyalah kata "atau".
Contoh Konjungsi Pemilihan
1. Rani bingung memilih kado boneka atau kue kesukaannya
2. Sekarang kau pilih dia atau aku!
3. Konjungsi Pertentangan
Konjungsi pertentangan
adalah konjungsi yang menghubungkan
mempertentangkan. Yang termasuk konjungsi ini
adalah kata tetapi, namun, sedangkan, dan
sebaliknya.
Contoh Konjungsi Pertentangan
1. Adi sangat pintar, tetapi adiknya bodoh.
2. Sari selalu juara kelas, padahal ia tidak pernah belajar.
3. Rumah Ani besar, sedangkan rumah Rudi kecil.
4. Konjungsi Pembetulan
Konjungsi pembetulan
atau peralatan adalah konjungsi yang
menghubungkan dan membetulkan atau meralat
kedua konstituen yang dihubungkan. Yang
termasuk konjungsi ini adalah kata-kata
melainkan, dan hanya.
Contoh Konjungsi Pembetulan
1. Bukan Rani yang mengambil buku, melainkan temannya.
2. Saya tidak mengejek, hanya berkata apa adanya.
5. Konjungsi Penegasan
Konjungsi penegasan atau
penguatan adalah konjungsi yang menghubungkan
menegaskan atau menguatkan. Yang termasuk
konjungsi ini adalah kata-kata bahkan, apalagi,
lagipula, hanya, itupun, begitu juga, dan
demikian pula.
Contoh Konjungsi Penegasan
1. Anak itu sangat nakal, bahkan ibunya sendiri sering memukulnya.
2. Hawa di puncak dingin sekali, apalagi di pagi hari.
3. Mending makan di warung itu, lagipula harganya murah-murah.
6. Konjungsi Pengurutan
Konjungsi pengurutan
adalah konjungsi yang digunakan untuk
menghubungkan klausa dengan klausa dalam
urutan beberapa kejadian atau peristiwa secara
kronologis. Yang termasuk konjungsi pengurutan
ini adalah kata-kata sesudah, sebelum, lalu,
mula-mula, kemudian, selanjutnya, setelah itu,
atau kata-kata pertama, kedua, ketiga, dan
seterusnya.
Contoh Konjungsi Pengurutan
1. Mula-mula saya dipersilakan masuk, lalu dipersilakan duduk, kemudian saya ditawari makan.
2. Pertama, kita harus berdoa, kedua, kita harus berusaha, ketiga, kita pasrah kepada Tuhan YME.
7. Konjungsi Penyamaan
Konjungsi penyamaan
adalah konjungsi yang menghubungkan
menyamakan antara dua klausa atau antara klausa
dengan bagian klausa. Yang termasuk konjungsi
penyamaan ini adalah kata-kata adalah, ialah,
yaitu, dan yakni.
Contoh Konjungsi Penyamaan
1. Bapak Soekarno adalah presiden pertama Indonesia
2. Ibukota Indonesia, yakni Jakarta.
3. Mari kita perkenalkan ketua baru kita, yaitu Agus.
8. Konjungsi Penjelasan
Konjungsi penjelasan
adalah konjungsi yang menghubungkan
menjelaskan, di mana klausa kedua berlaku
sebagai penjelas dari keadaan, peristiwa, atau hal
pada klausa pertama. Satu-satunya konjungsi
penjelasan adalah kata "bahwa"
Contoh Konjungsi Penjelasan
1. Kabar bahwa mantanmu akan menikah sudah menyebar.
2. Dia menjelaskan bahwa tidak pernah berbohong.
9. Konjungsi Penyimpulan
Konjungsi
penyimpulan adalah konjungsi yang
menghubungkan menyimpulkan. Yang termasuk
konjungsi ini, antara lain adalah maka, maka itu,
jadi, karena itu, oleh karena itu, sebab itu, oleh
sebab itu, dengan demikian, dan dengan begitu.
Contoh Konjungsi Penyimpulan
1. Ayah Ibunya meninggal. Maka, ia adalah yatim piatu.
2. Pertemuan hari ini banyak yang tidak datang. Dengan demikian, rapat dibatalkan.
10. Konjungsi Persyaratan
Konjungsi persyaratan
adalah konjungsi yang menghubungkan
menyatakan syarat untuk keadaan atau peristiwa
yang terjadi pada klausa utama dalam sebuah
kalimat mejemuk subordinatif. Yang termasuk
konjungsi persyaratan ini adalah kata-kata kalau,
jika, jikalau, bila, bilamana, apabila, da nasal.
Disamping itu ada pula persyaratan yang berupa
pengandaian, yakni kata-kata andaikata,
seandainya, dan andaikan.
Contoh Konjungsi Persyaratan
1. Saya mungkin bisa memafkannya andaikata ia mau datang ke sini.
2. Dia akan diberi uang seandainya mau pulang ke rumah.
11. Konjungsi Tujuan
Konjungsi tujuan adalah
konjungsi yang menghubungkan menyatakan
tujuan dilakukannya tindakan pada klausa
pertama. Yang termasuk konjungsi ini adalah
kata-kata agar, supaya, guna, dan untuk.
Contoh Konjungsi Tujuan
1. Jalan tol dibangun agar mengurangi macet di jalan raya.
2. Perbanyaklah minum air putih supaya tubuhmu sehat.
3. Latihan diperketat guna meningkatkan stamina atlet.
12. Konjungsi Penyungguhan
Konjungsi
penyungguhan adalah konjungsi untuk
menghubungkan menyungguhkan hal, peristiwa,
atau tindakan yang terjadi pada klausa utama pada
sebuah kalimat majemuk subordinatif. Yang
termasuk anggota konjungsi ini adalah kata-kata
meskipun (meski), biarpun (biar), walaupun
(walau), sekalipun, sungguhpun, kendatipun,
dan kalaupun.
Contoh Konjungi Penyungguhan
1. Meskipun dilarang, dia tetap saja pergi.
2. Aku tidak takut, biarpun ada harimau di hutan sana.
13. Konjungsi Kesewaktuan
Konjungsi
kesewaktuan adalah konjungsi untuk
menghubungkan menyatakan waktu antara dua
buah peristiwa, atau tindakan, antara dua buah
klausa pada sebuah kalimat majemuk, atau antara
dua kalimat dalam sebuah paragraf.
Contoh Konjungsi Kesewaktuan
1. Dia datang ketika kami sedang makan.
2. Ketika penjaga lengah, maling itu beraksi.
14. Konjungsi Perbandingan
Konjungsi
perbandingan adalah konjungsi untuk
menghubungkan menyatakan bahwa kejadian,
peristiwa, atau keadaan yang terjadi pada klausa
utama sama atau mirip seperti yang terjadi pada
klausa bawahan. Yang termasuk konjungsi ini
adalah kata-kata seperti, sebagai, laksana, dan
seumpama.
Contoh Konjungsi Perbandingan
1. Kau cantik jelita laksana sinar rembulan
2. Lari perampok itu sangat cepat seperti kuda.
15. Konjungsi Pengakibatan
Konjungsi
pengakibatan adalah konjungsi untuk
menghubungkan menyatakan akibat atas
terjadinya kejadian, peristiwa, atau tindakan yang
terjadi pada klausa utama terhadap kejadian,
peristiwa, atau keadaan yang terjadi pada klausa
bawahan. Yang termasuk konjungsi ini adalah
konjungsi sampai, hingga, dan sehingga.
Contoh Konjungsi Pengakibatan
1. Maling itu dihajar warga hingga babak belur.
2. Dia enggan makan sampai tubuhnya kurus.
16. Konjungsi Penyebaban
Konjungsi penyebaban
adalah konjungsi yang menghubungkan
menyatakan sebab terjadinya keadaan atau
peristiwa pada klausa utama. Yang termasuk
konjungsi penyebaban ini adalah karena, sebab,
dan lantaran.
Contoh Konjungsi Penyebaban
1. Andi telat sekolah lantaran bangun kesiangan.
2. Bajunya basah karena tak sengaja tersiram air.
17. Konjungsi Antarparagraf
Konjungsi antar
paragraf adalah konjungsi yang menghubungkan
antar paragraf. Konjungsi ini berguna untuk
menjadikan suatu paragraf unity, coherent, dan
sistematis. Diantaranya terdapat konjungsi antar
paragraph sebagai berikut: terlebih lagi, di
samping, tak hanya sebagai, oleh karena itu,
dan berdasarkan.