Kolaborasi Pokja dan Rumah Desa Sehat di Blimbingsari Hadirkan Sinergi Baru bagi Pembangunan Kesehatan Masyarakat

Forum Komunikasi Kecamatan Sehat

Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (Dok. Sastrawacana.id)

Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS) Blimbingsari mempertemukan dua lembaga yang sama penting dan berbasis pada tema kesehatan, namun di lapangan terasa berjalan sendiri-sendiri.

Kedua lembaga tersebut adalah Pokja Desa Sehat yang dimotori oleh Kementerian Kesehatan dan Bappenas, serta Rumah Desa Sehat (RDS) yang diinisiasi oleh Kementerian Desa.

Keduanya juga memiliki regulasi bersama dari Kementerian Dalam Negeri yang melibatkan Gubernur, Bupati/Wali Kota, serta Camat, dengan sasaran yang sama yaitu melibatkan Kepala Desa dan masyarakat.

Di lapangan, terdapat pihak-pihak lain yang juga bergerak dalam bidang yang sama, seperti PKK (khususnya Pokja IV PKK) serta Bidan Wilayah/Bidan Desa dari Puskesmas, sehingga terkadang tumpang tindih dan terkesan ego-sentris.

Forum Komunikasi Kecamatan Sehat

Sosialisai Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (Dok. Sastrawacana.id)

Bertempat di Balai Desa Bomo, Kecamatan Blimbingsari, telah dilaksanakan serangkaian sosialisasi pembangunan sumber daya manusia dan lingkungan yang menghadirkan pengurus PKK, Pokja Desa Sehat, serta kader RDS dari 10 desa.

Plt. Camat Blimbingsari, H. Khoirul Anam, dalam sambutannya menyampaikan betapa pentingnya kolaborasi dan komunikasi antar pemerintahan desa untuk pengembangan sumber daya manusia.

"Kolaborasi dan komunikasi antar pemerintahan desa di tingkat desa sangat menyokong tumbuh kembangnya pembangunan sumber daya manusia Indonesia seutuhnya. Untuk itu, diharapkan kader desa dapat menjadi jembatan antar program pemerintah yang sesungguhnya saling mendukung untuk kepentingan desa itu sendiri, yang misinya adalah masyarakat sehat, nyaman, aman, sejahtera, dan bahagia!" tuturnya.

Ia juga berpesan agar semua pihak menjaga kebersihan lingkungan, termasuk mengawasi MCK di sungai karena Kabupaten Banyuwangi telah mendeklarasikan 100% ODF (Open Defecation Free).

Plt. Camat yang kini menempati kantor baru di kawasan Pantai Pecemengan ini juga menyampaikan sejumlah prestasi tematik desa-desa di Kecamatan Blimbingsari.

Di antaranya Desa Sukojati sebagai Desa Anti Korupsi, Desa Patoman sebagai Desa/Kampung Pancasila dan Kampung Kebangsaan, Gintangan yang akan menerima tamu studi banding UMKM kerajinan bambu dan gula kelapa, serta Desa Karangrejo yang baru saja menjuarai lomba Perpustakaan Desa dan Rumah Desa Sehat.

"Dan Desa Bomo sendiri maju ke tingkat nasional atas kinerja zero stunting. Mohon doa restunya!" tambahnya seraya disambut tepuk tangan para hadirin.

Sementara itu, Kepala Desa Bomo, Ir. M. Sutikno, dalam sambutan selamat datangnya juga mendoakan agar H. Khoirul Anam dapat segera menjadi Camat definitif karena simpati dan kinerjanya yang baik.

Sekretaris FKKS Blimbingsari yang juga Kasie PMK Kecamatan Blimbingsari, Abdul Aziz, S.H., M.H., selaku moderator mempersilakan narasumber pertama, Aguk Wahyu Nuryadi dari Forum Banyuwangi Sehat.

Ia mengapresiasi pertemuan yang mempertemukan Forum Banyuwangi Sehat (FBS) dengan DPMD Kabupaten Banyuwangi yang selama ini memiliki program RDS yang masih dipertanyakan di semua kecamatan.

Kini, telah ditemukan titik temu yang bisa menjadi inspirasi bagi kecamatan lainnya.

Narasumber kedua, Novita Eka Herawati, S.AP., Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat Bidang Pemberdayaan Kelembagaan Masyarakat dan Sosial Budaya DPMD, dalam paparannya menyampaikan bahwa Rumah Desa Sehat merupakan rumah bersama semua kelembagaan kesehatan dan menjadi pintu untuk mengumpulkan data, dokumen, hingga menjadi sarana advokasi yang menjadi rekomendasi bagi pemegang kebijakan dalam mengambil keputusan.

"Semua penting dan semua harus dirangkul dengan semangat gotong royong. Saat banyak FKKS dan Pokja Desa Sehat bertanya soal isian data FBS, saya menghubungi kader RDS untuk sinergi. Maka camat bisa tenang saat ada forum di Bappeda. Saya juga menunggu undangan dari camat atau FKKS soal kolaborasi ini. Baru Blimbingsari yang mengawali langkah untuk duduk bersama menyamakan persepsi dan mimpi bersama ini!" tutur.

KTU Puskesmas, Tuti Lestari A. Jd. Keb., juga menyambut baik pertemuan ini.

"Maka narasi dan potret timeline bidan desa bisa digunakan untuk mendukung Pokja dan RDS. Kita bisa bersama-sama dalam satu rumah, satu WAG, untuk membuat data tunggal yang nantinya akan dipilah oleh pengurus harian RDS. Mereka punya komputer dan printer, lalu data akan diolah oleh Kasie PMK Kecamatan ataupun pengurus FKKS," tutur pembina RDS Desa Karangrejo yang siap melangkah ke tingkat provinsi.

Selesai dialog, peserta masih melanjutkan diskusi. Harapan moderator, kegiatan ini tidak hanya berhenti di administratif saja, tetapi juga bisa berjalan sesuai harapan dalam pelaksanaannya di lapangan.

Sementara itu, Camat bersama Kepala Desa dan BPD Bomo melakukan kunjungan dan memberikan tali asih kepada warga Dusun Kedunen yang semalam tertimpa musibah kebakaran.

Jurnalis: Aguk/Yeti Chotimah

Previous Post Next Post