![]() |
Kegiatan Aktualisasi Sekolah Luar Biasa di Pendopo Shaba Swagata Blambangan (Dok. Sastrawacana.id) |
Sastrawacana, Banyuwangi – Kabupaten Banyuwangi terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan pendidikan inklusif.
Hal ini terlihat dari kegiatan Aktualisasi Sekolah Luar Biasa (SLB) sebagai pusat sumber (Resource Center) yang digelar di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Selasa (25/2/2025).
Acara ini diikuti oleh para pendidik dari unsur Pendidikan Inklusi maupun Pendidikan Luar Biasa di Banyuwangi, juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur cabang Banyuwangi yang diwakili KTU Aries Agung Paewei, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno, SPd,. MM., Co Founder Global Village Foundation, Mr. Andi Bracey., Lead Educational Consultan PERKINS USA, Ms, Chen Min Parera.
Masfufah, S.Pd, selaku Ketua Panitia, menyatakan bahwa SLB tidak hanya berperan sebagai pusat pengetahuan bagi anak-anak berkebutuhan khusus, tetapi juga sebagai tempat pelatihan keterampilan dan konsultasi.
"Kami telah melatih 178 guru dengan dukungan PERKINS Internasional dan menerima sumbangan 1.500 kursi roda adaptif dari Global Village Foundation," ujarnya.
Kami berharap Banyuwangi dapat menjadi rule model bukan hanya untuk Jawa Timur, tetapi juga untuk Indonesia.
Kami juga berharap adanya kolaborasi tanpa batas dengan semua pihak dapat mendukung layanan terbaik untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Banyuwangi, dan di seluruh Indonesia sehingga transformasi Pendidikan Indonesia menjadi lebih baik.
![]() |
Andi Bracey - Co Founder Global Vilage (Dok. Sastrawacana.id) |
Mr. Andi Bracey, Co-Founder Global Village Foundation, mengungkapkan rencana organisasinya untuk membangun pabrik kursi roda adaptif di Banyuwangi.
"Sejak 1990, kami fokus pada anak-anak berkebutuhan khusus dan telah mendistribusikan lebih dari 13.000 kursi roda adaptif di Indonesia. Dengan adanya pabrik ini, kami ingin memastikan kebutuhan kursi roda adaptif bisa diproduksi secara lokal," jelasnya.
Global Village Foundation saat ini sedang menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Australia Barat untuk merealisasikan rencana tersebut.
"Jawa Timur adalah Sister City Provinsi Australia Barat, dan lokasi Banyuwangi yang dekat dengan kantor cabang kami di Bali menjadi pertimbangan utama," tambah Bracey.
Abdullah Azwar Anas, MSI yang hadir secara virtual menekankan pentingnya kolaborasi antar berbagai bidang untuk meningkatkan kualitas pendidikan inklusif.
"Pendidikan inklusif adalah kunci untuk memastikan setiap anak, termasuk difabel, mendapatkan kesempatan yang sama," ujarnya.
![]() |
Chin Min Parera - Educational Consultan PERKINS (Dok. Sastrawacana.id) |
Ms. Chen Min Parera dari PERKINS USA juga menegaskan pentingnya pendidikan dan pelatihan yang tepat bagi penyandang bisu tuli.
"PERKINS International telah berdedikasi dalam memberikan pelatihan keterampilan agar mereka bisa hidup setara di tengah masyarakat," katanya.
![]() |
Suratno - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi (Dok. Sastrawacana.id) |
Suratno, S.Pd.,MM., selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi dalam sambutannya mengatakan sejak dicanangkan pada 2014 sebagai Kabupaten Inklusi, Banyuwangi terus berbenah dalam memperbaiki infrastruktur Pendidikan, fasilitas serta aksesibilitas.
Suratno menegaskan bahwa pemerintah menjamin hak anak berkebutuhan khusus untuk bersekolah di sekolah reguler.
“Dalam perbup juklak juknis penerimaan siswa baru ada narasi yang menegaskan bahwa setiap anak berkebutuhan khusus yang ingin bersekolah di sekolah regular maka wajib diterima,” ujarnya.
Suratno juga mengapresiasi dua Lembaga internasional . Global Village Foundation dan PERKINS International yang memiliki perhatian tinggi terhadap Pendidikan khusus di Banyuwangi.
Eka Prastama Widiyanta, Komisioner Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia, mengapresiasi pemerintah Banyuwangi atas kegiatan ini.
"Dengan terbitnya Permen No. 48 Tahun 2023 dan PMA No. 1 Tahun 2024, Dinas Pendidikan wajib memastikan setiap anak disabilitas bisa bersekolah di sekolah reguler maupun madrasah terdekat. Ini adalah langkah besar menuju pendidikan inklusif," tegasnya.
Dengan rencana pembangunan pabrik kursi roda adaptif dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Banyuwangi siap menjadi pionir dalam mewujudkan pendidikan inklusif dan layanan terbaik bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia.
Penulis: Andre Waluyo/Aguk