![]() |
Ayumi Zalsabila (Kemdikbud) |
Ayumi Zalsabila, siswi SLB Negeri Nunukan, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, baru saja mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih medali perunggu pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2024, kategori lompat jauh tingkat nasional jenjang Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK).
Prestasi ini tidak hanya membanggakan dirinya, tetapi juga orang tua, guru, dan seluruh keluarga besar SLB Negeri Nunukan.
Ayumi, yang merupakan anak pertama dari lima bersaudara, tumbuh dalam keluarga petani yang sederhana.
Meskipun orang tuanya bekerja keras di ladang, Ayumi tidak pernah merasa kekurangan dalam hal semangat dan dukungan.
"Motivasi terbesar saya dalam hidup adalah untuk menjadi pemenang dalam setiap perlombaan," ujarnya dengan penuh semangat.
Prestasi yang diraihnya tak hanya di tingkat nasional. Ayumi sebelumnya juga berhasil meraih Juara 2 dalam Lomba Batik Tingkat Provinsi LKSN PDBK, Juara 2 lomba melukis Tingkat Provinsi FLS2N PDBK, serta Juara 1 dalam Lomba Lompat Jauh Tingkat Provinsi O2SN PDBK.
Namun, pencapaian terbesar Ayumi adalah ketika ia berhasil meraih Juara 3 dalam lomba lompat jauh tingkat nasional O2SN PDBK, yang menjadi bukti nyata kerja keras dan dedikasinya dalam berlatih.
Perjalanan menuju podium medali perunggu itu tidak mudah. Ayumi harus berlatih keras setiap hari di sekolah, bahkan setelah jam pelajaran selesai.
"Saya berlatih setiap hari dari pukul 14.00 hingga 16.00 di sekolah. Saya berlatih dengan semangat meskipun tempat latihan agak jauh dari rumah," ceritanya.
Bagi Ayumi, salah satu hal yang paling berkesan dalam kompetisi ini adalah kesempatan untuk bertemu dengan teman-teman dari berbagai daerah yang memiliki disabilitas yang sama.
"Kami saling berbagi pengalaman, dan saya merasa kompetisi ini seperti reuni keluarga besar dari berbagai provinsi," ungkapnya bahagia.
Tantangan terbesar yang dihadapi Ayumi adalah proses latihan yang memerlukan waktu dan jarak yang cukup jauh dari rumahnya.
Namun, berkat dukungan penuh dari orang tuanya, Ayumi mampu mengatasi segala kendala tersebut dan tetap fokus pada tujuannya.
"Orang tua saya sangat mendukung, meskipun mereka sibuk bekerja," ucapnya penuh syukur.
Di balik kesuksesannya, Ayumi menganggap kompetisi ini bukan hanya sekadar ajang meraih medali, tetapi sebagai sarana untuk mengembangkan rasa percaya diri, sportivitas, dan keyakinan bahwa usaha yang sungguh-sungguh akan membuahkan hasil.
"Kompetisi ini mengajarkan saya untuk selalu berjuang dan percaya pada diri sendiri," tambahnya.
Guru pembimbing Ayumi, Agustinus Tambing, pun merasa sangat bangga dengan pencapaian yang diraih oleh siswanya.
"Saya sangat senang dan bangga. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin dalam proses latihan dan akhirnya bisa melaju ke tingkat nasional," ungkapnya.
Menurut beliau, dukungan sekolah sangat besar dalam memfasilitasi para siswa yang mengikuti lomba, baik dari segi fasilitas maupun pendanaan.
"Sekolah mendukung penuh setiap kegiatan yang diikuti siswa, termasuk menyediakan dana yang diperlukan," jelasnya.
Agustinus Tambing juga memiliki harapan besar untuk Ayumi. "Terus berusaha, tekuni setiap perlombaan yang kamu ikuti, dan nikmati setiap proses latihan. Jangan pernah menyerah," pesannya.
Ayumi Zalsabila bukan hanya pemenang dalam lomba, tetapi juga simbol ketekunan, semangat juang, dan optimisme.
Perjuangannya menginspirasi banyak orang untuk tidak pernah berhenti berusaha dan selalu percaya bahwa setiap kerja keras pasti ada hasilnya.
Dalam setiap langkah Ayumi, terlihat tekad yang kuat untuk terus menggapai impian dan mengukir prestasi yang lebih tinggi lagi di masa depan.
Sumber: Kemdikbud