penggunaan statistika deskriptif dan statistika inferensial (pexels) |
Mahasiswa dapat membedakan penggunaan statistika deskriptif dan statistika inferensial dengan memahami tujuan, fungsi, dan metode yang digunakan dalam masing-masing jenis statistika tersebut.
Berikut adalah penjelasan yang lebih mendetail mengenai kedua jenis statistika ini:
1. Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau merangkum data yang telah dikumpulkan tanpa membuat kesimpulan atau generalisasi yang lebih luas.
Statistika deskriptif sering melibatkan penghitungan ukuran pemusatan (seperti rata-rata, median, dan modus) dan ukuran penyebaran (seperti rentang, varians, dan deviasi standar).
Statistika deskriptif membantu kita memahami karakteristik dasar dari data yang ada.
Penggunaan Statistika Deskriptif:
- Menganalisis Data: Ketika mahasiswa ingin memahami data yang telah dikumpulkan, seperti dalam survei atau eksperimen.
- Menyajikan Data: Untuk menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram sehingga lebih mudah dipahami.
- Menggambarkan Karakteristik: Untuk menjelaskan karakteristik demografis, seperti usia, jenis kelamin, dan pendidikan dalam suatu populasi.
Contoh:
Misalnya, seorang mahasiswa mengumpulkan data tinggi badan 30 siswa di kelasnya.
Dengan menggunakan statistika deskriptif, dia dapat menghitung rata-rata tinggi badan, rentang tinggi badan, dan membuat diagram batang untuk menggambarkan distribusi tinggi badan siswa.
2. Statistika Inferensial
Statistika inferensial digunakan untuk menarik kesimpulan atau membuat prediksi tentang populasi berdasarkan sampel data yang diambil.
Metode ini sering melibatkan pengujian hipotesis, estimasi parameter, dan analisis regresi.
Statistika inferensial memungkinkan kita untuk membuat generalisasi tentang populasi yang lebih besar daripada hanya data yang kita miliki.
Penggunaan Statistika Inferensial:
- Mengambil Kesimpulan: Ketika mahasiswa ingin menarik kesimpulan tentang populasi berdasarkan sampel yang lebih kecil.
- Pengujian Hipotesis: Untuk menguji pernyataan atau dugaan tertentu tentang populasi, misalnya, apakah ada perbedaan signifikan antara dua kelompok.
- Membuat Prediksi: Untuk memperkirakan nilai atau hasil di masa depan berdasarkan pola yang ditemukan dalam data sampel.
Contoh:
Jika mahasiswa melakukan survei tentang kebiasaan belajar di 100 siswa dari total 1000 siswa di universitasnya, dia dapat menggunakan statistika inferensial untuk membuat estimasi tentang kebiasaan belajar semua siswa di universitas tersebut.
Dia mungkin menggunakan uji t untuk menentukan apakah terdapat perbedaan signifikan dalam waktu belajar antara dua jurusan.
Kesimpulan
Secara umum, perbedaan utama antara statistika deskriptif dan inferensial terletak pada tujuannya.
Statistika deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan merangkum data, sedangkan statistika inferensial digunakan untuk menarik kesimpulan dan membuat prediksi berdasarkan data sampel.
Mahasiswa perlu memahami konteks dan tujuan analisis yang mereka lakukan untuk memilih pendekatan statistika yang tepat.