Hambatan dalam pengambilan keputusan klinis, atau yang sering disebut healthcare constraints, adalah segala hal yang dapat menghambat seorang tenaga kesehatan dalam mengambil keputusan yang tepat dan efektif untuk pasien.
Hambatan ini dapat berasal dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.
Berikut adalah beberapa contoh hambatan yang umum ditemui:
Hambatan Internal
Keterbatasan Pengetahuan dan Keterampilan: Kurangnya pengetahuan tentang penyakit tertentu, prosedur medis, atau teknologi baru dapat menghambat pengambilan keputusan.
- Kelelahan: Tenaga kesehatan yang kelelahan fisik atau mental cenderung membuat kesalahan dalam mengambil keputusan.
- Tekanan Emosional: Stres, kecemasan, atau empati yang berlebihan terhadap pasien dapat memengaruhi penilaian objektif.
- Bias Kognitif: Kecenderungan untuk membuat penilaian berdasarkan pengalaman pribadi, prasangka, atau informasi yang tidak lengkap.
Baca juga: Pada tahap apakah diagnosis penyakit dibuat?
Hambatan Eksternal
- Sumber Daya yang Terbatas: Keterbatasan anggaran, peralatan medis, atau tenaga kesehatan dapat membatasi pilihan pengobatan.
- Tekanan Waktu: Tuntutan untuk menangani banyak pasien dalam waktu yang singkat dapat menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan.
- Tekanan dari Keluarga Pasien: Tekanan dari keluarga pasien untuk memilih pengobatan tertentu dapat memengaruhi keputusan dokter.
- Biaya Pengobatan: Pertimbangan biaya pengobatan dapat membatasi pilihan pengobatan yang tersedia.
- Kebijakan Kesehatan: Kebijakan kesehatan yang berlaku dapat memengaruhi akses pasien terhadap layanan kesehatan tertentu.
- Sistem Informasi yang Kurang Memadai: Sistem informasi kesehatan yang tidak terintegrasi atau kurang akurat dapat menghambat akses terhadap data pasien yang relevan.
Contoh konkret dari hambatan ini dalam praktik klinis:
- Seorang dokter di daerah terpencil mungkin kesulitan mendiagnosis penyakit langka karena keterbatasan akses ke laboratorium dan fasilitas penunjang diagnostik.
- Seorang perawat di unit gawat darurat mungkin merasa tertekan untuk mengambil keputusan cepat dalam situasi darurat, sehingga berpotensi membuat kesalahan.
- Seorang pasien dengan penyakit kronis mungkin tidak dapat memperoleh pengobatan yang paling efektif karena keterbatasan biaya.
Baca juga: Mengapa identifikasi faktor internal dan eksternal pasien dianggap penting dalam kedokteran?
Untuk mengatasi hambatan-hambatan ini, beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:
- Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan: Memastikan tenaga kesehatan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang up-to-date.
- Peningkatan Akses terhadap Informasi: Memberikan akses yang mudah terhadap informasi medis yang relevan.
- Peningkatan Sistem Pendukung Keputusan: Menggunakan teknologi untuk membantu dokter dalam mengambil keputusan.
- Peningkatan Komunikasi: Membangun komunikasi yang baik antara tenaga kesehatan, pasien, dan keluarga pasien.
- Pengelolaan Stres: Memberikan dukungan psikologis kepada tenaga kesehatan untuk mengatasi stres.
Dengan memahami berbagai hambatan yang dapat terjadi dalam pengambilan keputusan klinis, diharapkan tenaga kesehatan dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan dampaknya, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi pasien.