ilmu taksonomi dan sistematika melibatkan mengelompokan organisme menurut hubungan alam dan evolusi, sistem tersebut ditemukan oleh?
Jawaban:
Carl Linnaeus
Pembahasan:
Ilmu taksonomi dan sistematika melibatkan pengelompokan organisme menurut hubungan alam dan evolusi.
Sistem klasifikasi ilmiah yang digunakan saat ini terutama dikembangkan oleh Carl Linnaeus (atau Carolus Linnaeus) pada abad ke-18.
Linnaeus dianggap sebagai “Bapak Taksonomi” karena kontribusinya yang signifikan dalam mengembangkan sistem penamaan dan pengelompokan organisme yang masih digunakan hingga sekarang.
Baca juga: Level Taksonomi Marzano yang Tertinggi Adalah?
Carl Linnaeus dan Sistem Binomial Nomenklatur
Carl Linnaeus memperkenalkan sistem binomial nomenklatur, yang menggunakan dua nama (genus dan spesies) untuk mengidentifikasi setiap organisme.
Misalnya, nama ilmiah untuk manusia adalah Homo sapiens, di mana Homo adalah nama genus dan sapiens adalah nama spesies.
Kontribusi Utama Linnaeus
- Binomial Nomenklatur: Setiap spesies diberikan nama dua kata yang unik, yang membantu menghindari kebingungan yang disebabkan oleh berbagai nama lokal.
- Hierarki Taksonomi: Linnaeus mengembangkan hierarki taksonomi yang terdiri dari beberapa tingkatan seperti Kingdom, Phylum (Divisi untuk tanaman), Class, Order, Family, Genus, dan Species.
- Publikasi Karya-Karya: Karyanya yang paling terkenal, “Systema Naturae,” memberikan dasar untuk klasifikasi organisme dan menguraikan ribuan spesies dengan nama ilmiah yang masih digunakan saat ini.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Ordo dalam Biologi, Peran dan Contohnya
Pengembangan Lebih Lanjut
Setelah Linnaeus, banyak ilmuwan lain yang melanjutkan pengembangan ilmu taksonomi dan sistematika, terutama dengan penemuan-penemuan baru di bidang genetika dan evolusi.
Charles Darwin, misalnya, memberikan kontribusi besar dalam memahami hubungan evolusi antara spesies melalui teori evolusi dan seleksi alam.
Penggunaan Data Molekuler dan Filogenetik
Di era modern, sistematika telah berkembang lebih jauh dengan menggunakan data molekuler seperti DNA dan RNA untuk menentukan hubungan evolusi yang lebih akurat di antara organisme.
Analisis filogenetik memungkinkan para ilmuwan untuk membangun pohon kehidupan yang mencerminkan sejarah evolusi yang lebih tepat.
Baca juga: Mengenal Ekologi, Ilmu yang Mempelajari Interaksi Antara Makhluk Hidup
Kesimpulan
Sistem klasifikasi ilmiah yang digunakan untuk mengelompokkan organisme berdasarkan hubungan alam dan evolusi terutama ditemukan dan dikembangkan oleh Carl Linnaeus.
Kontribusi Linnaeus dalam binomial nomenklatur dan hierarki taksonomi menjadi dasar penting dalam ilmu taksonomi dan sistematika yang terus berkembang hingga hari ini.