Ilmu sains digunakan dalam berbagai cara dalam pekerjaan polisi untuk membantu penyelidikan dan penegakan hukum. Berikut adalah beberapa contoh penerapannya:
1. Forensik
Ini mencakup penggunaan teknik ilmiah untuk menganalisis bukti di tempat kejadian perkara. Misalnya, analisis DNA, sidik jari, dan jejak darah untuk mengidentifikasi pelaku atau korban.
2. Kriminalistik
Menggunakan metode ilmiah untuk memeriksa bukti fisik seperti senjata, alat, dan barang-barang yang ditemukan di TKP. Ini membantu menentukan bagaimana dan kapan sebuah kejahatan mungkin terjadi.
Baca juga: Bagaimana ilmu sains digunakan dalam pekerjaan dokter?
3. Psikologi Forensik
Memahami profil psikologis pelaku untuk membantu menentukan motif dan pola perilaku. Ini juga mencakup evaluasi mental korban dan saksi.
4. Sains Data
Analisis data besar untuk mengidentifikasi pola kejahatan, mengantisipasi kemungkinan kejahatan, dan mengoptimalkan strategi penegakan hukum.
5. Balistik
Studi tentang peluru dan senjata api, termasuk bagaimana peluru meninggalkan senjata dan interaksinya dengan target. Ini membantu dalam mengidentifikasi jenis senjata yang digunakan dalam kejahatan.
6. Toksikologi
Menganalisis zat-zat berbahaya dalam tubuh korban untuk menentukan penyebab kematian atau keracunan.
7. Teknologi Forensik Digital
Mengumpulkan dan menganalisis data dari perangkat digital seperti komputer, ponsel, dan penyimpanan cloud untuk menemukan bukti kejahatan.
Dengan menggunakan ilmu sains dalam cara-cara ini, polisi dapat membuat penyelidikan yang lebih akurat dan efektif serta meningkatkan peluang untuk menangkap dan menuntut pelaku kejahatan.