Ford Diserang Kritik Usai Sebut Imigran Pelaku Penembakan Sekolah Yahudi

Perdana Menteri Ontario, Doug Ford, menuai kritik pedas setelah ia mengaitkan imigran dengan penembakan di sekolah dasar khusus perempuan Yahudi di North York akhir pekan lalu.

Padahal, pihak kepolisian sendiri masih memiliki sedikit informasi mengenai para tersangka.

Dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Justin Trudeau di Toronto, keduanya mengutuk penembakan di sekolah Bais Chaya Mushka yang terjadi Sabtu dini hari tersebut.

“Orang gila macam apa yang nembak sekolah? Ini tidak bisa diterima,” kata Ford.

“Pelaku harus ditangkap, dihukum, dan dipenjara. Saya tidak mentolerir hal semacam ini di mana pun di Ontario,” lanjutnya.

Baca juga: OpenAI Luncurkan ChatGPT Edu: Revolusi Kecerdasan Buatan dalam Dunia Pendidikan

Namun, saat ditanyai wartawan tentang upaya pemerintah dalam melindungi komunitas Yahudi di tengah meningkatnya kejahatan kebencian anti-Semit, Ford malah menyindir imigran sebagai pelaku penembakan.

“Tidak peduli ras, kepercayaan, atau agama Anda berasal dari mana, saya akan mengatakan hal yang sama jika ini terjadi pada komunitas lain. Sudah cukup. Kalian membawa masalah dari tempat lain di dunia, membawanya ke Ontario dan menyerang warga Kanada lainnya,” kata dia.

“Itu tidak bisa diterima. Ada ide: sebelum Anda berencana pindah ke Kanada, jangan datang jika Anda akan meneror lingkungan seperti ini. Sesederhana itu. Anda ingin menjadi penduduk Ontario? Bergaullah dengan semua orang,” lanjut Ford.

Ford kemudian melanjutkan dengan mengatakan bahwa keberagaman adalah “nilai jual utama Ontario di seluruh dunia” dan orang-orang dari 110 negara berbeda telah menetap di provinsi tersebut.

“Dan tahukah Anda? Sembilan puluh sembilan persen dari orang-orang bisa bergaul. Ada perang yang terjadi di seluruh dunia tetapi kita masih bisa akur,” ujarnya.

Kritik dan Desakan Permintaan Maaf Menggema

Komentar Ford memicu kemarahan, termasuk dari Pemimpin NDP Oposisi Marit Stiles, yang menyatakan di media sosial bahwa dia “terkejut dengan pernyataan rasis perdana menteri” dan mendesaknya untuk meminta maaf.

“Melawan kebencian dengan kebencian tidak pernah berhasil. Melawan anti-Semitisme dengan xenofobia (ketakutan terhadap orang asing) tidak akan membuat komunitas aman,” katanya.

Pemimpin Green Party, Mike Schreiner menyebut komentar Ford berbahaya.

“Dia mengobarkan sentimen anti-imigran tanpa bukti untuk mendukung klaim yang dia buat hari ini,” kata Schreiner. “Itu sama sekali tidak bertanggung jawab. Itu di bawah martabat seorang perdana menteri, dan saya percaya perdana menteri harus meminta maaf.”

Federasi Buruh Ontario (OFL), yang mewakili lebih dari satu juta pekerja di provinsi itu, ikut menyerukan permintaan maaf.

“Komentar rasis Doug Ford memalukan,” kata Presiden OFL Laura Walton dalam siaran pers. “Setelah kekerasan tragis yang dialami Bais Chaya Mushka pada hari Sabtu, kita membutuhkan pemimpin yang membangun persatuan, bukan perpecahan.”

Syed Hussan, direktur eksekutif kelompok advokasi The Migrant Workers Alliance, mengatakan kepada CBC Toronto bahwa komentar Ford adalah “cara untuk mengipasi api rasisme dan perpecahan,” terutama menjelang pemilihan federal atau potensial provinsi.

“Saya pikir ini bukan sembarang komentar spontan,” katanya. “Dia mengatakan kita semua secara kolektif bertanggung jawab atas ini. Dan efek knock-on, tentu saja, akan meningkatkan serangan dan pelecehan di komunitas kita.”

Menanggapi kritikan tersebut, Ford kemudian menulis di media sosial, “Ontario adalah tempat terhebat di dunia karena keragaman kita. Komentar saya hari ini dimaksudkan untuk menekankan bahwa ada lebih banyak hal yang menyatukan kita daripada yang memecah belah kita,” katanya.

“Meskipun akan selalu ada ruang untuk ketidaksetujuan, tindakan kekerasan yang menargetkan agama atau etnis tertentu tidak mencerminkan siapa kita atau nilai-nilai yang mewakili provinsi kita.”

Investigasi Kepolisian Toronto Masih Berlangsung

Penembakan pada hari Sabtu itu menuai kecaman keras dari politisi dan pemimpin masyarakat. Aksi dukungan diadakan di luar sekolah pada hari Senin.

Satuan tugas senjata dan geng serta unit kejahatan kebencian kepolisian Toronto sedang menyelidiki penembakan tersebut. Namun, penyelidik belum secara resmi mengidentifikasi tersangka mana pun.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, kepolisian Toronto mengatakan penyelidikan sedang berlangsung dan belum ada penangkapan yang dilakukan.

“Mengenai status imigrasi, ini bukan informasi yang kami lacak atau kami ungkapkan status imigrasi tersangka atau korban,” kata seorang juru bicara.

Sumber: CBC

Previous Post Next Post