Arah kiblat bagi orang yang sholat dalam kendaraan seperti pesawat, perahu, dan lain-lain yang bergerak mengikuti arah kendaraan adalah menghadap ke arah kendaraan.
Hal ini dikarenakan dalam kondisi tersebut, sulit untuk menghadap kiblat secara tepat dan konsisten.
Ketentuan ini berdasarkan pada rukhsoh, yaitu kemudahan yang diberikan dalam Islam untuk meringankan ibadah dalam kondisi tertentu.
Rasulullah SAW sendiri pernah mencontohkan sholat di atas unta dengan menghadap ke arah unta berjalan.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat sholat dalam kendaraan:
- Membuat niat untuk sholat dengan qasar (memendekkan rakaat) atau jamak (menggabungkan), sesuai dengan keadaannya.
- Menjaga kekhusyukan dan ketaatan dalam sholat.
- Menyempurnakan gerakan sholat semampunya.
- Mencari tempat yang aman dan nyaman untuk sholat.
- Menutup aurat dengan sempurna.
Jika memungkinkan, usahakan untuk tetap menghadap kiblat meskipun sholat di dalam kendaraan.
Hal ini dapat dilakukan dengan mencari posisi sholat yang memungkinkan untuk menghadap kiblat, seperti di dekat jendela atau di ruang kosong di dalam kendaraan.
Namun, jika benar-benar tidak memungkinkan untuk menghadap kiblat, maka menghadap ke arah kendaraan sudah cukup dan sah. Hal ini lebih penting daripada meninggalkan sholat sama sekali.