Metode yang dapat digunakan untuk pemeriksaan kadar kreatinin darah yang digunakan untuk menilai fungsi ginjal adalahBerikut beberapa metode yang dapat digunakan untuk pemeriksaan kadar kreatinin darah yang digunakan untuk menilai fungsi ginjal:
1. Metode Jaffe
Metode Jaffe adalah metode yang paling umum digunakan untuk pemeriksaan kadar kreatinin darah.
Metode ini bekerja berdasarkan prinsip reaksi antara kreatinin dengan asam pikrat dalam suasana basa yang menghasilkan kompleks berwarna kuning-oranye.
Intensitas warna yang terbentuk diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 500-560 nm.
Namun, metode ini memiliki beberapa kekurangan, yaitu kurang spesifik, sehingga dapat terpengaruh oleh beberapa zat seperti bilirubin, protein, dan keton.
2. Metode Enzimatik
Metode enzimatik menawarkan alternatif yang lebih spesifik dan akurat dibandingkan metode Jaffe untuk pemeriksaan kadar kreatinin darah.
Prinsip metode ini melibatkan hidrolisis kreatinin oleh enzim kreatininase menjadi kreatin dan urea.
Kreatin kemudian diubah menjadi asam dihidroasetat dan amonia oleh enzim kreatin dehidrogenase.
Amonia selanjutnya diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 340 nm.
Metode enzimatik lebih sering digunakan dalam situasi yang membutuhkan hasil yang lebih akurat, seperti pada pasien dengan kondisi yang kompleks atau yang sedang menjalani terapi obat-obatan tertentu.
3. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC)
Metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography) merupakan metode yang paling akurat dan spesifik untuk pemeriksaan kadar kreatinin darah.
Metode ini bekerja dengan memisahkan kreatinin dari zat lain dalam darah menggunakan kolom HPLC. Kreatinin kemudian diukur dengan detektor UV.
metode HPLC biasanya hanya digunakan dalam situasi yang membutuhkan hasil yang paling akurat dan spesifik, seperti pada penelitian ilmiah atau pada pasien dengan kondisi yang sangat kompleks.
Baca juga: Metode prediksi waktu kedatangan contrast yang menggunakan nilai ambang batas hu adalah?
Catatan:
Penting untuk dicatat bahwa kadar kreatinin darah yang normal dapat berbeda-beda tergantung pada usia, jenis kelamin, dan faktor lainnya.
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi kadar kreatinin darah:
- Usia: kadar kreatinin darah cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.
- Jenis kelamin: pria umumnya memiliki kadar kreatinin darah yang lebih tinggi daripada wanita.
- Ras: orang Afrika-Amerika umumnya memiliki kadar kreatinin darah yang lebih tinggi daripada orang Kaukasia.
- Massa otot: orang dengan massa otot yang lebih besar umumnya memiliki kadar kreatinin darah yang lebih tinggi.
- Dehidrasi: dehidrasi dapat meningkatkan kadar kreatinin darah.
- Obat-obatan: beberapa obat dapat meningkatkan kadar kreatinin darah.