Pada masa Demokrasi Parlementer (1950-1959), terdapat 7 kabinet yang terbentuk, yaitu:
1. Kabinet Natsir (6 September 1950 – 27 April 1951) dipimpin oleh Mohammad Natsir dari Partai Masyumi. Program kerja kabinet ini fokus pada persiapan dan penyelenggaraan pemilihan umum untuk memilih Dewan Konstituante.
2. Kabinet Sukiman-Suwirjo (27 April 1951 – 3 April 1952) dipimpin oleh Sukiman Wirjosandjojo dari PKI dan Ahmad Suwirjo dari PNI. Kabinet ini fokus pada penyelesaian masalah Irian Barat dan pemulihan ekonomi.
3. Kabinet Wilopo (3 April 1952 – 30 Juli 1953) dipimpin oleh Wilopo dari Partai PSI. Kabinet ini fokus pada penyelesaian masalah Irian Barat, pemulihan keamanan, dan pembangunan ekonomi.
4. Kabinet Ali Sastroamidjojo I (30 Juli 1953 – 12 Agustus 1955) dipimpin oleh Ali Sastroamidjojo dari PNI. Kabinet ini fokus pada penyelesaian masalah Irian Barat, pemulihan keamanan, dan pembangunan ekonomi.
5. Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 – 24 Maret 1956) dipimpin oleh Burhanuddin Harahap dari PSII. Kabinet ini fokus pada penyelesaian masalah Irian Barat dan pemulihan keamanan.
6. Kabinet Ali Sastroamidjojo II (24 Maret 1956 – 9 April 1957) dipimpin oleh Ali Sastroamidjojo dari PNI. Kabinet ini fokus pada penyelesaian masalah Irian Barat, pemulihan keamanan, dan pembangunan ekonomi.
7. Kabinet Djuanda (9 April 1957 – 10 Juli 1959) dipimpin oleh Djuanda Kartawidjaja dari PNI. Kabinet ini fokus pada penyelesaian masalah Irian Barat, pemulihan keamanan, dan pembangunan ekonomi.