Teori Desain Organisasi Pandangan Klasik adalah sebuah kerangka pemikiran yang menekankan pada struktur organisasi yang rasional, efisien, dan terstruktur untuk mencapai tujuan organisasi.
Teori ini didasarkan pada beberapa prinsip utama, yaitu:
1. Pembagian Kerja: Membagi pekerjaan menjadi tugas-tugas kecil dan terstandarisasi untuk meningkatkan keahlian dan efisiensi.
2. Hierarki dan Rantai Komando: Menetapkan struktur organisasi yang hierarkis dengan garis wewenang yang jelas.
3. Aturan dan Prosedur: Menetapkan aturan dan prosedur yang baku untuk memastikan konsistensi dan kontrol dalam organisasi.
4. Spesialisasi: Memfokuskan karyawan pada tugas-tugas yang spesifik dan terdefinisi dengan jelas.
5. Sentralisasi: Memusatkan pengambilan keputusan di tangan pemimpin atau sekelompok kecil elit.
Tokoh dalam Teori Desain Organisasi Pandangan Klasik
Berikut adalah beberapa tokoh kunci dalam teori desain organisasi pandangan klasik:
1. Adam Smith (1723-1790)
Adam Smith, seorang ekonom Skotlandia yang dijuluki “bapak ekonomi modern”, menekankan pentingnya pembagian kerja dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas organisasi.
Ia menganalogikan karyawan sebagai mesin yang harus dioptimalkan. Pembagian kerja memungkinkan karyawan untuk fokus pada tugas-tugas spesifik, meningkatkan keahlian dan efisiensi mereka.
2. Henri Fayol (1841-1925)
Henri Fayol seorang industrialis Prancis yang dikenal sebagai pelopor teori administrasi klasik.
Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen yang masih relevan hingga saat ini, termasuk pembagian kerja, disiplin, dan kesatuan komando.
Prinsip-prinsip ini menekankan pentingnya struktur organisasi yang hierarkis dan terstruktur untuk mencapai efisiensi dan efektivitas organisasi.
3. Max Weber (1864-1920)
Max Weber adalah seorang sosiolog Jerman yang dikenal sebagai pencetus teori birokrasi.
Ia mendefinisikan birokrasi sebagai struktur organisasi ideal yang rasional, efisien, dan terstruktur.
Weber menekankan pentingnya aturan, prosedur, dan spesialisasi dalam organisasi untuk mencapai tujuan secara optimal.
4. Frederick Winslow Taylor (1856-1915)
Frederick Winslow Taylor adalah seorang insinyur Amerika yang dijuluki “bapak manajemen ilmiah”.
Taylor mempelopori metode ilmiah untuk mempelajari dan meningkatkan efisiensi kerja.
Ia menekankan pentingnya standardisasi, spesialisasi, dan insentif dalam organisasi untuk mencapai produktivitas.
5. James D. Mooney (1884-1980)
James D. Mooney adalah seorang konsultan manajemen Amerika yang terkenal dengan pengembangan prinsip-prinsip koordinasi dalam organisasi.
Ia menekankan pentingnya komunikasi, kerjasama, dan kepemimpinan dalam mencapai tujuan bersama.
Mooney mengemukakan bahwa koordinasi yang efektif merupakan kunci bagi kelancaran operasi dan kesuksesan organisasi.
6. Chester Barnard (1886-1961)
Chester Barnard, seorang eksekutif dan ekonom Amerika, terkenal dengan teorinya tentang organisasi informal.
Ia menekankan pentingnya kerjasama informal dan komunikasi antar karyawan dalam organisasi.
Barnard mengemukakan bahwa organisasi informal dapat membantu meningkatkan moral, produktivitas, dan efisiensi organisasi.
Tokoh-tokoh ini memberikan kontribusi penting dalam memahami bagaimana organisasi dirancang dan dioperasikan secara efektif. Teori mereka masih relevan dan diaplikasikan dalam berbagai organisasi modern.
Selain tokoh-tokoh di atas, terdapat beberapa pemikir lain yang juga memberikan kontribusi pada teori desain organisasi klasik, seperti Charles Babbage, Alexander Hamilton Church, dan Lyndall Urwick.