Manusia sebagai makhluk non-fisik merujuk pada aspek-aspek non-biologis dan non-fisik dari keberadaan manusia yang mencakup aspek mental, emosional, spiritual, dan sosial.
Berbeda dengan aspek fisik yang berkaitan dengan tubuh dan fungsi biologis, aspek non-fisik ini berkaitan dengan kesadaran, emosi, nilai-nilai, kepercayaan, dan interaksi sosial manusia.
Dimensi ini tidak dapat dilihat atau diraba, namun memiliki pengaruh yang besar terhadap kepribadian, nilai-nilai, keyakinan, dan perilaku manusia.
Baca juga: Yang Dimaksud Bahwa Manusia Sebagai Makhluk Fisik Adalah?
Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama manusia sebagai makhluk non-fisik:
- Memiliki jiwa: Jiwa adalah esensi atau inti dari manusia yang diyakini kekal dan tidak akan mati bersama tubuh fisik. Jiwa dipercaya memiliki kemampuan untuk berpikir, merasakan, dan berkehendak.
- Memiliki pikiran: Pikiran adalah kemampuan manusia untuk mengolah informasi, membentuk ide, dan menyelesaikan masalah. Pikiran memungkinkan manusia untuk belajar, berinovasi, dan menciptakan sesuatu yang baru.
- Memiliki emosi: Emosi adalah perasaan yang dialami manusia, seperti kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, dan ketakutan. Emosi memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku manusia dan dapat memotivasi manusia untuk melakukan sesuatu.
Dimensi non-fisik manusia membedakannya dari makhluk hidup lainnya. Dimensi ini merupakan bagian penting dari keberadaan manusia dan membentuknya.
Contoh manifestasi dimensi non-fisik manusia:
- Nilai-nilai moral dan etika: Nilai-nilai ini membimbing manusia dalam berperilaku dan berinteraksi dengan orang lain.
- Kepercayaan spiritual: Kepercayaan ini memberikan makna dan tujuan hidup bagi manusia.
- Karya seni dan budaya: Karya seni dan budaya merupakan ekspresi dari kreativitas dan imajinasi manusia.
- Cinta dan kasih sayang: Perasaan ini memungkinkan manusia untuk membangun hubungan yang kuat dengan orang lain.