Onani atau yang sering disebut juga masturbasi merupakan suatu tindakan yang sering menjadi bagian dari pengalaman manusia.
Meskipun topik ini sering dianggap tabu dan jarang dibahas secara terbuka, onani sebenarnya merupakan aktivitas yang umum terjadi di seluruh dunia.
Onani menciptakan perdebatan di kalangan masyarakat, baik dari segi budaya, agama, maupun pandangan kesehatan mental.
Kendati demikian, pemahaman tentang onani menjadi penting, khususnya bagi remaja agar mengetahui bagaimana dampaknya pada kesehatan fisik dan psikologis ketika melakukannya.
Apa Itu Onani?
Onani atau lebih dikenal sebagai masturbasi adalah aktivitas stimulasi organ seksual untuk mencapai orgasme yang umumnya dilakukan seorang sendiri dengan menggunakan tangan atau alat bantu lainnya.
Onani dilalukan dengan cara menyentuh, meraba, atau memijat alat kelamin sendiri untuk mendapatkan kepuasan seksual.
Dalam beberapa pendapat, onani dianggap sebagai eksplorasi seksual manusia dan menjadi cara bagi seseorang untuk mengeksplorasi tubuhnya sendiri, memahami preferensi seksual, dan meredakan ketegangan seksual.
Di sebagian besar kehidupan masyarakat, onani sering dianggap sebagai tindakan yang tidak pantas atau bahkan diharamkan berdasarkan norma-norma agama atau moral tertentu.
Selain itu, onani juga menjadi suatu kebiasaan yang mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang serta dapat menjadi masalah, khususnya bagi kesehatan mental.
Setelah mengetahui apa itu onani, mari kita lanjut membahas terkait apa saja risiko dan dampak dari onani.
Risiko Onani
Ketika dilakukan dengan berlebihan, onani dapat memiliki beberapa risiko atau dampak yang perlu dipertimbangkan, antara lain:
1. Ketergantungan atau Kecanduan
Kebanyakan orang mungkin mengalami ketergantungan atau kecanduan. Cirinya adalah ketika onani menjadi suatu kebiasaan yang sulit dihentikan dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
Dengan begitu, seseorang akan terbelenggu dengan fantasinya sendiri. Sehingga kebiasaan onani dapat membuat efek negatif bagi kehidupan seseorang.
2. Masalah Hubungan Rumah Tangga
Jika seseorang terlalu bergantung pada onani untuk memenuhi kebutuhan seksualnya, hal ini dapat menyebabkan masalah hubungan rumah tangga.
Selain itu, onani yang berlebihan dapat membuat seseorang terbiasa dengan stimulasi yang intens, sehingga sulit untuk mencapai orgasme dengan pasangan.
3. Masalah Fisik
Onani juga dapat menyebabkan masalah fisik, seperti iritasi atau lecet pada organ genital. Pemakaian benda-benda yang tidak aman juga dapat menyebabkan cedera.
4. Dampak Psikologis
Bagi beberapa orang, onani dapat menyebabkan perasaan bersalah, malu, atau kecemasan, terutama jika mereka dibesarkan dalam budaya atau lingkungan di mana topik ini dianggap tabu.
5. Infeksi Saluran Kencing
Penting untuk diketahui bahwa praktik onani yang tidak higienis, apalagi menggunakan alat bantu dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kencing.
6. Gangguan Seksual
Pada beberapa kasus ekstrem, onani yang berlebihan atau tidak sehat dapat berkontribusi pada gangguan seksual, seperti disfungsi ereksi atau kesulitan mencapai orgasme.
7. Epididimitis
Epididimitis adalah peradangan pada epididimis, yaitu saluran yang menggulung dan terletak di belakang setiap testis.
Epididimis berperan dalam mengumpulkan dan menyimpan sperma sebelum ejakulasi sewaktu berhubungan seksual dan sebagai tempat maturasi dari sperma.
8. Orchitis
Orchitis adalah peradangan pada salah satu atau kedua testis (testis). Testis adalah organ reproduksi pria yang terletak di dalam kantung yang disebut skrotum. Orchitis dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.