Puluhan siswi dari SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo melarikan diri dari sekolah karena mereka mengalami perundungan dari senior.
Menurut keterangan salah satu wali murid, Sera, Jumat (10/5/2024), siswi-siswi itu melarikan diri dari asrama sekolah sekitar pukul 02.00 WITA.
Mereka memanjat pagar, berjalan kaki ratusan meter, dan kemudian memesan transportasi untuk pulang ke rumah salah satu teman mereka.
Baca juga: Jika Nilai TKD BUMN Tidak Memenuhi, Apakah Lolos?
“Menurut keterangan anak saya dan rekan-rekannya, mereka lari dari sekolah karena tidak tahan dengan tekanan atau perlakuan dari senior mereka,” ungkap Sera, dikutip dari Antara.
Perundungan yang dialami siswi-siswi kelas 10 tersebut adalah sering mendapat hukuman yang membuat mereka duduk dengan posisi kaki dilipat ke samping untuk waktu yang lama.
Selain itu, mereka juga dipaksa untuk merespons perintah senior dengan cepat yang mengakibatkan seorang siswi jatuh dari tangga dan mengalami cedera serius pada rahangnya.
“Siswi tersebut akhirnya harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis,” tambah Sera.
Para siswi juga mengeluhkan bahwa senior mereka sering meminta uang untuk membeli makanan. Dalam tekanan semacam itu, mereka memutuskan untuk melarikan diri bersama-sama dari asrama.
Sera berharap agar aturan di sekolah diperbaiki dan para senior yang terlibat diberi pembinaan serta evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.
Kepala Sekolah SMA Terpadu Wira Bhakti, Marwan Potale, menyatakan bahwa pihak sekolah telah mengizinkan siswi-siswi tersebut kembali ke orangtua atau keluarga masing-masing sebagai langkah pencegahan.
Namun, pihak sekolah belum bisa membuat kesimpulan karena siswi-siswi tersebut masih diminta oleh orangtua mereka untuk tinggal di rumah.
Rencananya mereka akan dimintai keterangan untuk memastikan kejadian yang sebenarnya, dengan komitmen sekolah untuk menyelesaikan masalah ini secara profesional dan mencegah kejadian serupa.
Sumber: Antara