Sekolah kedinasan adalah lembaga pendidikan yang berada di bawah kendali kementerian atau lembaga pemerintah, bertujuan untuk melatih lulusan yang siap bekerja di instansi-instansi pemerintah.
Beberapa contoh sekolah kedinasan termasuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), dan Politeknik Keuangan Negara STAN.
Setelah lulus, siswa dari sekolah-sekolah ini umumnya direkrut sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Untuk tahun 2024, Pemerintah membuka peluang bagi putra-putri terbaik bangsa untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui jalur sekolah kedinasan.
Baca juga: Bukan PKH, Ternyata Ini Bantuan Untuk Semua Jenjang Pendidikan
Sebanyak 3.445 formasi tersedia di 30 sekolah kedinasan yang berada di bawah 8 kementerian/lembaga.
“Proses seleksi dilakukan secara online dan tes dilaksanakan dengan CAT yang dipastikan transparan dan akuntabel,” kata Plt. Kepala BKN Haryomo Dwi Putranto (13/5/2024).
Proses penerimaan siswa baru untuk sekolah kedinasan dimulai dengan pendaftaran online melalui portal resmi seperti SSCASN BKN.
Pendaftaran dibuka pada tanggal tertentu, dan calon peserta harus mengisi data pribadi, mengunggah dokumen yang diperlukan, dan membayar biaya pendaftaran jika ada.
Setelah mendaftar, peserta akan mengikuti serangkaian tes, termasuk tes kemampuan dasar, tes kemampuan bidang, dan tes wawancara.
Seluruh proses seleksi dilakukan secara transparan dan akuntabel untuk memastikan hanya kandidat terbaik yang lolos.
Sekolah kedinasan diminati karena menawarkan berbagai keuntungan. Salah satunya adalah jaminan pekerjaan sebagai ASN setelah lulus, memberikan stabilitas dan keamanan kerja.
Pendidikan di sekolah kedinasan sering kali gratis atau disubsidi oleh pemerintah, sehingga tidak membebani biaya pendidikan bagi mahasiswa.
Baca juga: Cara Cek PIP 2024 Sudah Cair Apa Belum dengan Mudah Menggunakan HP
Selain itu, lulusan mendapatkan pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan instansi pemerintah, memastikan mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan untuk bekerja di sektor publik.
Jumlah posisi yang tersedia di setiap sekolah kedinasan berbeda setiap tahunnya, disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja di instansi pemerintah dan prioritas nasional yang berubah-ubah.
Nanti, setiap kementerian atau lembaga menentukan jumlah dan jenis kompetensi yang dibutuhkan untuk mendukung program dan proyeknya.
Pada tahun 2024, jumlah posisi di Politeknik Keuangan Negara STAN mengalami penurunan signifikan dari 1.100 posisi pada tahun 2023 menjadi 722 posisi.
Di sisi lain, IPDN mengalami peningkatan dari 534 posisi pada tahun 2023 menjadi 721 posisi pada tahun 2024.
Sedangkan posisi di sekolah kedinasan di bawah Kementerian Perhubungan mengalami penurunan drastis dari 1.408 posisi pada tahun 2023 menjadi 622 posisi pada tahun 2024.
Jumlah posisi di STIN tetap konsisten dengan 400 posisi baik pada tahun 2023 maupun 2024.
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) dan Politeknik Imigrasi (Poltekim) mengalami penurunan dari 525 posisi pada tahun 2023 menjadi 400 posisi pada tahun 2024.
Sementara itu, Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) mengalami penurunan dari 500 posisi pada tahun 2023 menjadi 355 posisi pada tahun 2024.
Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG) justru mengalami peningkatan dari 80 posisi pada tahun 2023 menjadi 120 posisi pada tahun 2024.
Namun, Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN) mengalami sedikit penurunan dari 125 posisi pada tahun 2023 menjadi 105 posisi pada tahun 2024.
Perubahan jumlah posisi mencerminkan penyesuaian kebutuhan masing-masing instansi pemerintah dalam menanggapi dinamika dan prioritas nasional yang terus berkembang.
Sumber: goodstats